“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo ”. Vespa diberikan sebagai penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu. Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia . Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.
Embun Kala Senja
Senin, 31 Agustus 2015
Selasa, 02 Juni 2015
Laba-Laba Bertanduk
Laba-laba bertanduk ini, juga dikenal sebagai Spiny Orb Weaver, merupakan genus yang mencakup sebanyak 70 spesies yang diketahui, dari sekian banyak yang belum ditemukan. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia dan sama sekali tidak berbahaya bagi manusia meski penampilan mereka yang menakutkan, tanduk dan duri yang terdapat pada laba-laba ini adalah untuk melindungi diri dari pemangsa terutama pada burung. Berikut foto beberapa laba-laba bertanduk yang pernah saya temui.
Kamis, 25 Desember 2014
Jember Fashion Carnaval 2014
Jember Fashion Carnaval atau sering disebut JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center. Sebanyak ratusan peserta berkarnaval, berfashion run way dan dance, di jalan utama kota Jember disaksikan oleh ratusan ribu penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi dalam 10 defile yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun yang bersangkutan.
Pendiri JFC juga ikut menggunakan busana Mahabarata
Masing-masing defile mengangkat tema fashion yang sedang trend apakah dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya. Semua busana dibuat dalam bentuk kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih penghargaan-penghargaan. Arena yang digunakan untuk menggelar JFC adalah jalan utama Kota Jember sepanjang 3,6 kilometer. Dimulai dari alun-alun Jember hingga Gor Kaliwates, sehingga tercatat sebagai catwalk terpanjang di dunia.
Pada acara puncak JFC 2014 ditampilkan 10 defile dengan berbagai tema. Ajang ini kian menarik wisatawan mancanegara karena dianggap menyajikan sesuatu yang unik dibandingkan karnaval di negara lain. Jember Fashion Carnaval (JFC) dari tahun ke tahun memang makin meriah, sehingga terik matahari langit Jember tidak menghalangi ratusan warga menyaksikan ajang bertaraf internasional ini. Tahun ini, ada 10 defile yang tampil di ajang grand final dengan menampilkan tema berbeda. Ada tema Mahabarata, Borobudur, Tmbora, Phoenix, Wild Deer, Stalagmite, Flying Kite, Pine Forest, Chemistry, dan tidak ketinggalan Apache. Berikut hasil foto koleksi saya saat turut menyaksikan ajang bertaraf Internasional ini.
Mahabarata
Stalagmite
Phoenix
Flying Kite
Chemistry
Apache
Pine Forest
Selasa, 23 Desember 2014
Bunga Krisan (Crhysantemum)
Klasifikasi Bunga Krisan
Bunga Krisan yang dikenal dengan nama crhysantemum, yaitu dalam bahasa Yunani mempunyai arti kuning megah. Tanaman Krisan memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Crhysantemum
Tanaman Krisan
Bentuk daun krisan, khususnya pada bagian tepinya tampak bercelah dan bergerigi. Daun tersebut tersusun secara berselang-seling pada cabangatau batangnya. Batang Tanaman Krisan tumbuh tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Namun demikian, jika dibiarkan tumbuh terus maka batang pun akan menjadi keras berkayu dan warnanya menjadi hijau kecokelat-cokelatan.
Akar dari Tanaman Krisan juga dapat menyebar ke semua arah dengan ke dalaman 30 cmhingga 40 cm. Akarnya mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan yang kurang baik. Misalnya, keadaan pengairan yang jelek, kandungan unsur aluminium dan mangan dalam tanah yang tinggi dan tanah yang terlalu masam atau pH rendah.
Bunga Krisan memiliki banyak variasi kelopak, yaitu tunggal dan pertumpuk dengan ukuran kecil hingga ukuran sangat besar. Bunga Krisan tumbuh tegak pada ujung tanaman dan tersusun dalam tangkai (tandan) berukuran pendek sampai panjang. Bunga Krisan memiliki berbagai bentuk yang menarik.
Budidaya Tanaman Krisan
Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan air hujan. Oleh karena itu untuk daerah yang curah hujannya tinggi, penanaman dilakukan di dalam bangunan rumah plastik. Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik adalah tengah malam antara jam 22.30– 01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m2 dan lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.
Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26 derajat C. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh adalah 17-30 derajat C. Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan akar bibit, setek diperlukan 90-95%. Tanaman muda sampai dewasa antara 70-80%, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai.
Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu fotosistesa antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tanaman krisan dalam bangunan tertutup, seperti rumah plastik, greenhouse, dapat ditambahkan CO2, hingga mencapai kadar yang dianjurkan.
Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur dan drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit. Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5 - 6,7. Dan untuk ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 700 – 1200 m di atas permukaan laut.
Salah satu budidaya tanaman krisan terdapat di Kabupaten Jember. Kebun budidaya krisan tersebut milik Politeknik Negeri Jember yang terletak di wisata Rembangan, Kemuning Lor, Arjasa, Jember.
Pemberian kertas pada bunga krisan tersebut untuk menopang bunga mekar sempurna saat dipanen, dengan harga jual Rp. 15.000,00 per ikat, dimana setiap ikatnya terdapat 10 tangkai.
Permintaan bunga krisan di Kabupaten Jember meningkat saat banyaknya resepsi pernikahan. Pada hari normal jumlah bunga krisan yang terjual berkisar antara 20-30 ikat per hari. Namun penjualan bisa meningkat menjadi 100 ikat per hari ketika banyaknya resepsi pernikahan. Pihak pengelola kebun juga memperbolehkan pembeli untuk memetik langsung bunga krisan yang sudah mekar sempurna. Sehingga mereka bisa memilih bunga krisan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bunga krisan yang dibudidayakan di kebun milik Politeknik Negeri Jember tersebut bervariasi warnanya, antara lain kuning, merah, merah jambu, ungu, jingga dan putih. Berikut koleksi foto saya ketika saya berkunjung ke kebun krisan di Rembangan, Jember.
Krisan berwana kuning
Krisan berwarna ungu
Krisan warna putih
Krisan warna pink
Krisan warna merah
Krisan warna oranye
Es Krim Yang Meleleh Hingga Ke Hati
Lewat sebuah es krim, aku mengenalmu. Lewat segigit es krim, aku tahu siapa dirimu. Ya, segigit es krim coklat yang menari-nari dan menebar manis di lidahku. Kurasa semanis itulah dirimu. Es krim yang tersusun dari manis dan diselubungi kesejukan, kau pegang lembut di tanganmu. Lalu kau kecup manja di bibirmu. Es krim nakal, ia dengan genitnya mencolek pipimu dan meninggalkan bekas setetes manisnya di pipimu. Hey, bolehkah aku mengusapnya? Tidak, kurasa hanya es krim yang boleh menyentuh pipimu.
Es krim, begitu nikmat, begitu sejuk. Namun aku tak pernah merasakan es krim senikmat dan sesejuk ini sebelumnya. Karena sebelumnya aku hanya menikmati es krim sendiri, bersama dingin dan sepi. Es krim, begitu manja di tanganmu. Ia lagi-lagi meneteskan dirinya tepat di jemarimu. Hey, bolehkah aku membersihkan jemarimu? Lagi-lagi tidak, hanya es krim yang boleh menyentuh jemarimu. Kurasa aku harus menjelma sebagai es krim terlebih dahulu.
Es krim. Aku ingin hubungan kita seperti es krim. Begitu sejuk. Begitu nikmat. Begitu manis. Tak pernah kita biarkan meleleh. Kita nikmati dengan manja. Ya, lalu kita biarkan eskrim meleleh pada kita. Pada jemari. Pada mata. Pada pikiran. Pada hati kita.
Kamis, 18 Desember 2014
Kembang Sepatu
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Bunga jenis ini terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx), sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.
Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.
Berikut koleksi bunga sepatu lain yang saya miliki :
1. HIBISCUS ROSA-SINENSIS ALBUS
Salah satu dari kultivar kembang sepatu yang rajin berbunga. Bunganya putih bersih warnanya, berukuran sedang serta bermahkota tunggal. Merupakan tanaman daerah tropis yang baik ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi.
2. HIBISCUS ROSA-SINENSIS CV.NATAL
Kembang sepatu ini merupakan kultivar yang banyak ditanam di Natal (Afrika Selatan). Warna bunganya putih dengan kombinasi merah tua di bagian tengahnya. Bunganya berukuran sedang dan bermahkota tunggal.
3. HIBISCUS ROSA-SINENSIS PLENUS
Kultivar ini memiliki ciri bermahkota ganda dan bentuknya seperti bunga mawar, sehingga disebut mawar China. Warna bunganya merah mudah dan berdiameter 10 – 15 cm. Untuk tumbuh baik menghendaki sinar matahari penuh.
4. HIBISCUS SCHIZOPELATUS
Jenis bunga menggantung pada tangkai bunga yang panjang dan bentuknya mirip lentera, sehingga disebut juga bunga lentera Jepang. Kembang sepatu ini sekarang sudah mulai langka, biasanya dijumpai sebagai tanaman pagar di desa-desa. Toleran terhadap naungan.
Langganan:
Postingan (Atom)